IkLaN

IkLaN

Cerita International

IkLaN

IkLaN

Jumat, 25 Maret 2016

Putri Junjung Buih


Putri Junjung Buih

Menurut Hikayat Banjar, Putri Junjung Buih adalah Raja Putri dari Kerajaan Negara Dipa, yang berasal dari unsur etnis pribumi Kalimantan. Karena unsur ini banyak raja di Kalimantan mengaku sebagai keturunan langsung darinya.

Putri Junjung Buih merupakan anak kandung Ngabehi Hileer, yang kemudian diangkat anak oleh Lambung Mangkurat saat "balampah" (Banjar: bertapa). Putri Junjung Buih menikah dengan Pangeran Suryanata dari Majapahit. Dari pasangan ini lahirlah anak-anak yang meneruskan kerajaan mereka. Salah satu yang terkenal adalah Pangeran Aria Dewangga yang menikah dengan Putri Kabuwaringin (anak dari Lambung Mangkurat). Mereka ini menurunkan para raja Kerajaan Negara Dipa, Kerajaan Negara Daha, hingga Kesultanan Banjar dan Kesultanan Kotawaringin.

Menurut cerita rakyat Kalimantan, seorang raja harus berasal dari keturunan Putri Junjung Buih. Lantaran itu, para raja Kalimantan kerap mengaku berdarah Putri Junjung Buih. Tujuannya mendapat legitimasi dari rakyat. Ya, mirip-mirip dengan raja Jawa yang mengaku mendapat wahyu Ilahi saat mengumumkan diri menjadi raja. Atau mirip dengan King Arthur di Inggris Raya yang mengaku bisa mengangkat pedang legendaris yang hanya bisa ditarik oleh seorang yang calon raja. Bisa dikatakan legenda Putri Junjung Buih tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kalimantan Selatan.

Ah, sudahlah nulisnya terlalu melebar. Baca saja cerita rakyat Putri Junjung Buih selengkapnya.

***

Legenda ini bermula ketika Lambung Mangkurat dari kerajaan Nagara Dipa berusaha mencari sosok pemimpin untuk memerintah kerajaan tersebut. Hal ini sesuai pesan sang ayah, Empu Jatmika, yang mengatakan kepada Lambung Mangkurat dan Empu Mandastana supaya tidak berambisi menjadi raja. Justru mereka harus mencari pengganti Empu Jatmika. Selama bertahun-tahun, kedua putra Empu Jatmika bertapa belum juga mendapat firasat dan petunjuk siapa gerangan yang bakal menjadi raja.

Empu Jatmika mengarahkan keduanya. Lambung Mangkurat kemudian bertapa ditepi sungai di Luhuk Bargaja. Dalam pertapaannya, ia menemukan sosok raja yang dicarinya. Kisahnya digambarkan sebagai berikut. Permukaan air sungai seketika itu berbuih dan bercahaya. Sejenak air tenang, kemudian terdengar suara lembut nan merdu dari buih tersebut. "Wahai, Lambung Mangkurat, akulah raja yang kau cari-cari selama ini. Namaku Putri Junjung Buih."

Sesuai amanat Empu Jatmika, Lambung Mangkurat menawarkan tempat tinggal di dalam candi yang telah dibangun ayahnya sebelum meninggal. Namun Putri Junjung Buih Menolaknya. Ia mau menjadi raja di Nagara Dipa jika dibuatkan mahligai tuntung sahari (selesai dalam sehari) dengan tiang empat batang haur batung batulis yang tumbuh di Gunung Batupiring. Kemudian minta disediakan kain lagundi sepanjang 7 hasta, lebar 3 jengkal dan dirajut oleh 40 gadis perawan.

Setelah permintaan tersebut dipenuhi, pada malam harinya keluarlah Putri Junjung Buih dari dalam air. Sosoknya digemerlapi cahaya, mengenakan sarung kain sutera kuning dan juga bertutup sutera kuning. Putri Junjung Buih adalah sosok suci kiriman dari batara dewa yang muncul ke permukaan bumi dari alam sagara atau alam bawah. Ia mengemban tugas memimpin Kerajaan Nagara Dipa, cikal bakal banua Banjar.
=====
http://www.rumahdongeng.com/cerita-anak.php?id=137
Putri Nyale
Pengarang: Anonim

Kategori: Cerita Rakyat, Putri, Raja

Tersebutlah di Lombok sebuah Kerajaan Tonjang Beru, seorang putri cantik bernama Putri Mandalika. Ia dikaruniai paras yang sangat elok, hingga membuat para pangeran berebut ingin memiliki hatinya. Mereka berdatangan ke Kerajaan Tonjang Beru dengan maksud melamar Putri Mandalika. Namun, Sang Putri, menolak semua para pangeran tersebut dengan halus.

Di antara para pangeran yang melamar Putri Mandalika, ada dua orang pangeran yang tampaknya keberatan dengan penolakan tersebut. Dua pangeran tersebut adalah Pangeran Datu Teruna dari Kerajaan Johor dan Pangeran Maliawang dari Kerajaan Lipur. Mereka tidak terima ditolak oleh Putri Mandalika. Lantaran itu, mereka mengancam, jika Putri Mandalika tidak menerima pinangan salah satu di antara mereka, Kerajaan Tonjang Beru akan diserang.

Secara otomatis, ancaman tersebut membuat hati rakyat Tonjang Beru gelisah. Walaupun, Kerajaan Tonjang Beru besar, tapi pasukannya tidaklah sebanyak Kerajaan Johor atau Kerajaan Lipur.

Pada akhirnya, Putri Mandalika bersemedi. Ia berharap dapat menjatuhkan pilihan pada salah seorang pangeran supaya negerinya selamat dari marabahaya. Tapi, bisikan yang terdengar di lubuk hatinya berkata lain. Dalam bisikan itu, Putri Mandalika disuruh mengundang kedua pangeran pada tanggal 20 bulan 10 (menurut penanggalan masyarakat Sasak) di Pantai Kuta, Lombok. Sang Putri menitahkan utusannya untuk menemui kedua pangeran dengan pesan yang sama seperti dalam bisikan tersebut.

***

Pada hari H, semua orang berkumpul di Pantai Kuta, Lombok, termasuk rakyat Kerajaan Tonjang Beru. Mereka ingin menyaksikan siapa yang dipilih Putri Mandalika di antara dua pangeran. Para pangeran pun juga datang. Sekira pukul tiga sore hari, akhirnya Putri Mandalika keluar juga. Semua menantikan apa yang akan dikatakannya.

“Terima kasih, kalian berdua telah memenuhi undanganku. Aku telah menetapkan bahwa diriku tidak dapat memilih salah satu di antara dua pangeran. Hari ini, aku memutuskan bahwa diriku untuk kalian semua. Takdir menghendaki aku menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati, pada bulan dan tanggal yang sama setiap tahunnya di sini.”

Setelah berkata seperti itu, Putri Mandalika menceburkan dirinya ke dalam laut, dan langsung ditelan gelombang. Mendadak langit berubah gelap, angin bertiup kencang, kilat dan petir menyambar-nyambar. Sesaat kemudian, suasana berubah menjadi terang kembali. Semua orang, tanpa kecuali mencari-cari keberadaan Sang Putri.

Pada saat seperti itu, muncullah cacing-cacing laut kecil yang jumlahnya sangat banyak, yang kini disebut sebagai Nyale. Barulah mereka mengetahui apa yang dikatakan oleh Sang Putri. Lalu beramai-ramai mereka berlomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya untuk dinikmati sebagai rasa cinta kasih dan pula sebagai santapan atau keperluan lainnya.

Sumber & I K L A N :
Link2
Link3
Link4
Link5
Link6
Link7
Link8
Link9
Link10
Link11
Link12
Link13
Link14
Link15
Link16
Link17
Link18
Link19
Link20
Join Link Jadi $ Klik Disini :D
Link2
Link3
Link4
Link5
Link6
Link7
Link8
Link9
Link10
Link11
Link12
Link13
Link14
Link15
Link16
Link17
Link18
Link19
Link20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)

IkLaN